MANAJEMEN INTELLIGENCE
“Business Intelligence”
Pengampu: Septia Lutfi S.Kom M.Kom
DISUSUN OLEH :
EIS ARMILA ( 11140264 )
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
TAHUN 2015/2016
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan segala rahmat, petunjuk, dan
karunianya, akhirnya pembuatan makalah ini dapat penulis selesaikan.
Fungsi utama makalah ini adalah
sebagai salah satu bahan penunjang dalam proses pembelajaran terutama dalam
mata kuliah manajemen intelligence. Topik yang penulis bahas dalam
makalah ini adalah “Business Intelligence”.
Penulis menyadari bahwa dalam isi
dan sistematika pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakanmakalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Semarang , 9 Desember 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis yang mengetat
menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri terlibas pesaingnya.
Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan layanan sesuai
keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai persaingan.
Secara ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang
didapat dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu
organisasi. Business intelligence dapat membantu suatu perusahaan mendapatkan
pengetahuan yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan tersebut dalam pengambilan
keputusan serta sekaligus meningkatkan keunggulannya (competitive advantage).
Keberadaan Businnes Intelligence dalam suatu perusahaan haruslah diawali dari
pelaku bisnis itu sendiri karena merekalah yang lebih mengetahui informasi dan
analisa apa-apa saja yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis
dan mereka jugalah yang membutuhkan Businnes Intelligence. Disinilah nilai
Businnes Intelligence bisa menjadi besar dan berguna bagi perusahaan
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Business Intelligence?
2. Bagaimana sejarah Business Intelligence?
3. Apa kegunaan dari Business Intelligence?
4. Apa yang dimaksud Online Customer?
5. Bagaimana contoh aplikasi System Business
Intelligence(BI) ?
1.3 Tujuan Masalah
1.Untuk
Mengetahui pengertian Business Intelligence.
2.Untuk
mengetahui bagaimana sejarah Business Intelligence.
3.Untuk
mengetahui kegunaan dari Business Intelligence.
4.Untuk
Mengetahui pengertian Online Customer.
5.Untuk
mengetahui bagaimana contoh aplikasi System Business Intelligence(BI).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Business
Intelligence
Menurut Nadia Branon, Business Intelligence
merupakan kategori yang umum digunakan untuk aplikasi dan teknologi untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyediakan akses pada data agar
dapat membantu pengguna dari kalangan perusahaan agar dapat mengambil keputusan
dengan lebih baik dan tepat.
Secara ringkas Business
Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapat dari hasil
analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi.Business
Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu
organisasi. Business intelligent system merupakan istilah yang umumnya
digunakan untuk jenis aplikasi maupun teknologi yang digunakan untuk membantu
kegiatan businnes intelligence, seperti mengumpulkan data, menyediakan akses
serta menagnalisis data dan informasi mengenai kinerja perusahaan.
2.2 Sejarah Business Intelligence
Istilah Business Intelligence
(BI) pertama kali didengungkan pada tahun 1958 oleh seorang peneliti dari IBM
yang bernama Hans Peter Luhn. Beliau mendefinisikan istilah intelligence
sebagai “Kemampuan dalam mengerti dan memahami suatu hubungan timbal balik
antara fakta-fakta yang disajikan sedemikian rupa menjadi suatu landasan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang dikehendaki”. Business Intelligence
seperti yang kita ketahui pada saat ini bisa dikatakan sebagai hasil evolusi
dari Decision Support System (DSS) yang dimulai sekitar tahun 1960 dan
berkembang sampai tahun 1980an. Sekitar tahun 1980an mulai dari DSS, EIS
(Executive Information System), data warehouse, OLAP dan Business Intelligence
mulai menjadi perhatian dan menjadi suatu kesatuan system. Pada tahun 1989
dalam sebuah artikel terbitan Gartner, Howard Dresner menggunakan istilah
Business Intelligence (BI) . Dia menggambarkan istilah tersebut sebagai seperangkat
konsep dan metode yang berguna untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
dengan bantuan sistem yang berbasiskan fakta atau realita yang terjadi
2.3 Kegunaan Business
Intelligence
Perusahaan menggunakan Business
Intelligence untuk memahami, meningkatkan kinerja, penganggaran biaya yang
lebih efisien dan mengidentifikasi peluang bisnis baru.
Beberapa hal kegunaan Business
Intelligence, antara lain:
·
Analisa dalam perilaku konsumen,
pola pembelian dan trend penjualan
·
Mengukur, melacak dan memprediksi
penjualan dan kinerja keuangan
·
Penganggaran, perencanaan
keuangan dan peramalan
·
Mengetahui kinerja kegiatan
pemasaran
·
Optimalisasi proses dan kinerja
operasional
·
Meningkatkan
efektifitaspengiriman dan pasokan
·
Analisa CRM (Customer
Relationship Management)
·
Analisa Resiko
·
Analisa nilai strategis
·
Analisa social media
Jika pada lembaga bisnis (profit
organization) Business Intelligence dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja
melalui pemilihan strategi bisnis yang tepat, maka pada lembaga pemerintahan (non-profit
organization) business intelligence dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan melalui peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga pada
akhirnya akan tercipta perbaikan layanan pada masyarakat serta pengelolaan
anggaran yang tepat. Business Intelligence juga dapat membantu suatu perusahaan
dalam menganalisis perubahan trend yang terjadi sehingga akan membantu
perusahaan menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan
trend tersebut.
2.4 Online Customer
Setiap perusahaan berusaha untuk
dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan
semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat
mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena
pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. Perusahaan era sekarang telah
beralih dari cara marketing tradisional ke arah fokus pada pelanggan. Jadi
tidak hanya berkutat pada 4P: Price, Product, Place, dan Promotion. Menurut Dr. Philip Kotler, fokus pada
pelanggan ialah strategi bisnis baru yang dapat memenangkan pasar nantinya.
Apalagi jika perusahaan telah mengintegrasikan metode get, keep, and grow
dengan teknologi yang dapat mendukungnya.Berikut ini ada beberapa teknologi
yang dapat membantu mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar
lebih mudah yaitu:
2.4.1 Enterprise Resource
Planning (ERP)
Perencanaan sumber daya
perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem
informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang
berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa
pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
2.4.2 Supply Chain Management
(SCM)
Supply Chain Management adalah
suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu
menggantikan pola-pola pendistribusian produk secarat tradisional. Pola baru
ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik. Supply
Chain Managementmenekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk
dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep
Supply Chain Managementingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara
supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sepakat yang
besar. Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut
berlangsung secara transparan.
2.4.3 Sales Force Automation
(SFA)
Sales Force Automation adalah
sistem informasi yang digunakan oleh bagian Sales atau Sales Management untuk
membantu melakukan otomatisasi fungsi-fungsisales force management. Kombinasi
antara modul Sales Force Automation (SFA)dengan modul Marketing Automation (MA)
inilah yang biasanya membentuk sebuah aplikasi CRM (Customer Relationship
Management). Sales Force Automation berfungsi dalam mengelola kinerja sales
force perusahaan, mulai dari mengelola leads yang didapatkan, memanage
potensial penjualan, mengatur aktifitas penjualan, mengotomatisasi sales
quotation, dan seterusnya.
2.4.4 Data Warehouse
Data warehouse adalah kumpulan
macam-macam data yang subject oriented, integrated, time variant, dan
nonvolatile dalam mendukung proses
pembuatan keputusan.
Tujuan utama dari pembuatan data
warehouse adalah untuk menyatukan datayang beragam ke dalam sebuah tempat
penyimpanandimana pengguna dengan mudah menjalankan query (pencarian data),
menghasilkan laporan, dan melakukan analisis.Adapun karakteristik Data
warehouse adalah sebagai berikut:
Ø
Subject Orientied
Data warehouse diorganisasikan
pada subjek-subjek utama, seperti pelanggan, barang/produk, dan penjualan.
Berfokus pada model dan analisis pada data untuk membuat keputusan, jadi bukan
pada setiap proses transaksi atau bukan pada OLTP. Menghindari data yang tidak
berguna dalam mengambil suatu keputusan.
Ø
Integrated
Dibangun dengan
menggabungkan/menyatukan data yang berbeda. relational database, flat file,
dan on-line transaction record. Menjamin konsistensi dalampenamaan,
struktur pengkodean, dan struktur atribut diantara data satu sama lain.
Ø
Time Variant
Data disimpan untuk menyediakan
informasi dari perspektif historical, data yang tahun-tahun lalu per 4-5
thn. Waktu adalah elemen kunci dari suatu data warehouse/pada saat
pengcapture-an.
Ø
NonVolatile
Setiap kali proses perubahan,
data akan di tampung dalam tiap-tiap waktu. Jadi tidak di perbaharui terus menerus.
Data warehouse tidak memerlukan pemrosesan transaksi dan recovery. Hanya ada
dua operasi initial loading of data dan access of data.
Data warehouse bukan hanya tempat
penyimpanan data, Data warehouse adalah Business Intelligence tools, tools
to extract, merubah (transform) dan menerima data (load) ke
penyimpanan (repository) serta mengelola dan menerima metadata.
·
Sedangkan fungsi utama dari data
warehouse meliputi :
1.
Pengambilan dan pengumpulan
data(termasuk dari luar organisasi yang dibutukan)
2.
Mempersiapkan data(transforming),
seperti membersihkan dan mengintegrasikan data
3.
Penyimpanan data (loading)
4.
Penyediaan data untuk analisis
(query & reporting)
Banyak aplikasi Business
Intelligence menggunakan data yang berasal dari data warehouse ataupun data
mart, namun sebenarnya tidak semua data warehouse digunakan untuk Business
Intelligence dan begitu juga sebaliknya, tidak semua aplikasi Business
Intelligence membutuhkan data warehouse. Hal ini terjadi karena adanya kebutuhan-kebutuhan
yang berbeda dan lebih spesifik. Ada beberapa project saya yang menggabungkan
antara data warehouse, data transaksi bahkan ada juga dengan social media.
2.5 Office Depot
Teknologi hanyalah sebagai
pendukung untuk realisasi sebuah konsep Customer Relationship Management, bukan
sebuah bentuk CRM (Customer Relationship Management). Hal ini didukung oleh
pernyataan Don Peppers dan Martha Rogers yang mencontohkan bahwa Business
Intelligence yang merupakan bagian dari teknologi bukanlah sebuah contoh dari
CRM (Customer Relationship Management) melainkan hanyalah pendukung atau
penunjang dari konsep CRM (Customer Relationship Management) pada sebuah
perusahaan atau organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa teknologi seperti
Business Intelligence jika diintegrasikan dengan konsep CRM(Customer
Relationship Management) yang ada dapat melahirkan sebuah strategi bisnis yang
jitu bagi perusahaan atau organisasi untuk memenangkan pasar dan mencapai
keuntungan yang diinginkan.
Loyalitas pelanggan sangat
diperlukan bagi perusahaan atau organisasi untuk tetap dapat hidup. Dengan
adanya loyalitas pelanggan maka dapat meningkatkan pendapatan perusahaan ke
depannya. keuntungan dari mempertahankan loyalitas ialah hanya membutuhkan
biaya yang lebih sedikit dalam mempertahankan pelanggan yang lama daripada
mendapatkan yang baru, pelanggan dapat mengeluarkan uang yang banyak untuk
perusahaan kita jadi dapat meningkatkan share of wallet, pelanggan yang loyal
biasanya menyebarkan informasi-informasi yang baik dan positif tentang kita,
mereka membutuhkan servis yang lebih sedikit dalam penangananya, mereka lebih
bisa memaafkan jika terjadi kesalahan, dan mereka membuat program marketing
perusahaan kita lebih efisien. Untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggan
dengan baik dan memperoleh keuntungan yang besar maka diperlukan sebuah konsep CRM (Customer
Relationship Management) pada perusahaan atau organisasi. Karena menurut Dr.
Robert Shaw dengan CRM (Customer Relationship Management) dapat mencapai
keseimbangan optimal antara investasi perusahaan dan pemuasan kebutuhan
pelanggan agar menghasilkan keuntungan yang maksimal. Teknologi nantinya dapat
menyediakan dukungan untuk memperoleh pengetahuan tentang customer dan ukuran
dari keefektifan CRM (Customer Relationship Management). Selain itu seperti yang
penah diutarakan oleh Stewart Deck, CRM (Customer Relationship Management)
dapat membantu bisnis dalam penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia agar
memperoleh pengertian yang dalam tentang nilai dan perilaku pelanggan mereka.
Jika tujuannya tercapai maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan.
Contoh Sistem Business
Intelligence (BI) dan CRM (Customer Relationship Management) dalam penggalian
informasi dari database dapat membantu memprediksikan pola belanja seorang
pelangan dan perilaku pelanggan tersebut. Menurut Business Intelligence
(BI) dengan tool data miningnya dapat
membantu perusahaan untuk memperlakukan mereka secara berbeda atau spesial.
Dalam meningkatkan CRM (Customer Relationship Management) yang baik maka
perusahaan harus dapat memperlakukan mereka secara berbeda untuk tiap
individunya karena tiap-tiap individu itu unik. Menurut Terobosan Business
Intelligence (BI) dalam teknologi ini telah menciptakan cara baru untuk
memanfaatkan hubungan dengan pelanggan seluas mungkin. Untuk meningkatkan dan
memanfaatkan hubungan dengan pelanggan, tools dari Business Intelligence
(BI) digunakan untuk membantu sistem CRM
(Customer Relationship Management) fokus kepada pengambilan keputusan,
penelitian pasar, target marketing, layanan konsumen, dan kolaborasi konsumen
dalam produk dan layanan. Mereka ingin pelanggan mereka memiliki experience
yang lebih ketika melakukan kontak dengan mereka dan dapat mengingat pelanggan
saat pelanggan tersebut kembali. Jadi pelanggan merasa mempunyai nilai
tersendiri bagi perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
melalui strategic, operational, dan analytic CRM (Customer Relationship
Management). Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan bantuan teknologi dan
business intelligence dipilih untuk hal ini karena mampu melakukan ke tiga hal
tersebut.
OLAP pada Business Intelligence
(BI) dapat membantu pengimplementasian konsep CRM (Customer Relationship
Management) pada perusahaan. OLAP merupakan alat yang mendukung analisis secara
multidimensional, memperbolehkan pengguna untuk melihat data dalam data
warehouse dengan dimensi yang berbeda yang dimana query pada database biasa
tidak dapat melakukannya secepat OLAP ini. Kemudian data mining ialah teknologi
yang membolehkan pencarian untuk pola perilaku pelanggan yang berarti. Dengan
Business Intelligence (BI) dapat
dilakukan dengan cara data mining dimana menggali informasi penting tentang
perilaku atau pola dari pelanggan tersebut setiap melakukan kontak dengan
perusahaan. Jadi kita dapat memperlakukan mereka sesuai dengan keinginan agar
mereka puas. Selain itu dengan data mining kita dapat melakukan market basket
analysis sehingga kita mengetahui apa saja yang telah dibeli oleh para
pelanggan dan kita dapat memprediksikan untuk persediaan selanjutnya agar tidak
mengalamikekurangan. Dengan adanya data mining kita juga dapat melakukan
clustering dan segmentasi pelanggan, kita dapat menggolongkan mana yang MVC
(most valuable customer), MGC (most growable customer), migrator, hingga yang
below zero. Sehingga nanti diharapkan perusahaan tidak salah dalam melakukan
suatu penawaran produk atau jasa pada suatu kelompok pelanggan. Tidak mungkin
perusahaan menawarkan barang mewah kepada pelanggan yang below zero. Ini juga
dapat membantu perusahaan dalam menentukan tempat untuk mempromosikan produk
atau jasa mereka nantinya.
Selain itu dengan dashboard yang
juga mengusung Business Intelligence (BI) sebagai dasarnya, perusahaan dapat MENINGKATKAN loyalitas pelanggan dengan
cara melakukan monitoring dan controlling indikator-indikator penting yang
berpengaruh pada kesuksesan dalam mempertahankan pelanggan. Dashboard ini
nantinya dapat berguna untuk membantu pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk
langkah selanjutnya dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya. Kebutuhan ini
dalam tiap masa akan selalu berubah mengikuti perkembangan bisnis itu sendiri.
2.6 Manfaat Business Intelligence
1. Menampilkan pola penjualan
sehingga mempermudah eksekutif menggali
informasi lebih dalam yang dapat digunakan dalam yang dapat digunakan untuk
keperluan analisis prediktif.
2. Merancang suatu aplikasi
businnes intelligence yang terintegrasi dan dapat digunakan oleh kalangan
eksekutif perusahaan pada setiap cabang.
3. Membantu pengolahan informasi
pada suatu perusahaan sehingga prosesnya menjadi lebih akurat, efisien, dan
hemat waktu.
4. Memperoleh berbagai informasi
mengenai laporan-laporan seperti subscriber, recharge, dan revenue.
5. Mempermudah para eksekutif dalam suatu
perusahaan dalam mengakses berbagai macam laporan subscriber, recharge, dan
revenue.
6. Merancang suatu aplikasi
business intelligence yang memberikan laporan secara cepat bagi kalangan
eksekutif sehingga mereka dapat dengan segera mengambil keputusan.
2.7 Contoh Aplikasi System
Business Intelligence(BI) di dalam Organisasi Kepolisian
Dalam pembangunan system Business
Intelligence (BI) di dalam organisasi Kepolisian bisa diterapkan dalam
pengolahan data di bidang Humas ( hubungan masyarakat ) Polri di tingkat Polda
hingga ke tingkat Mabes.BI digunakan dalam Penggunaan data di Humas tingkat
Polda. Tugas dan peranan Humas sangat penting dalam memberikan informasi kepada
pimpinan selain itu juga bisa dengan cepat untuk menjawab apa yang menjadi
kebutuhan dalam organisasi maupun kepada pelayanan masyarakat serta keterbukaan informasi kepada publik.
Oleh karena itu diperlukan system yang disebut dengan BI dalam menyampaikan data atau laporan.
Untuk membuat Business Intelligence
(BI) Bidang Humas Polres hingga tingkat
Polda sudah pasti membutuhkan jaringan intranet, system pendukung dan beberapa
aplikasi , Selanjutnya dia dapat menyajikannya dalam bentuk tabel atau dalam
berbagai bentuk grafik yang dapat dipilih. Setelah report disajikan, user
diberi fasilitas untuk menyimpan tampilan report tersebut dalam bentuk excel,
xml, pdf, jpeg, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persaingan bisnis yang mengetat
menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri terlibas pesaingnya.
Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan layanan sesuai
keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai persaingan. Secara
ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapat
dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi.
Business Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan
kinerja suatu organisasi. Kompetisi antar perusahaan semakin meningkat dan ketat. Maka setiap perusahaan berusaha
untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan
semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat
mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena
pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. ada beberapa teknologi yang
dapat membantu mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih
mudah seperti Enterprise Resource Planning (ERP), Supply Chain
Management (SCM), Sales Force Automation(SFA), dan DataWarehouse.
Dengan begitu maka perusahaan dapat menganggarkan dananya untuk berinvestasi
pada Businnes Intelligence, dan banyak hal yang akan mereka dapat. Mereka dapat
menggunakan Business Intelligence sebagai suatu strategi dalam memenangkan
pasar yang persaingannya ketat ini. Mereka dapat mempertahankan pelanggan
mereka sekaligus mengeruk keuntungan yang luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA