MAKALAH
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN UNILEVER
“ MATA KULIAH SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN “
Dosen pengampu :
Septia Lutfi.S.kom.M.Kom
Disusun
oleh :
Eis Armila
( 11140264 )
STIE BANK
BPD JATENG TAHUN AKADEMIK 2014/2015
JURUSAN
AKUNTANSI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Dalam era
persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini , setiap pelaku bisnis
yang ingin memenangkan kompetisi alam
persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang
ijalankannya
Produk-produk yang dipasarkan dibuat
melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang
mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan
demikian pelanggan mau an rela untuk kembali menikmati apa yang
ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan.
Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal
yang tidak mudah. Oleh karena itu , dalam proses pendistribusian barang kepada
konsumen harus ada perhatian penuh dari
manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.
PT.Unilevermemberikan produk-produk
yang berkualitas yang dapat diterima oleh masyarakat kalangan atas maupun bawah
, dengan penjualan yang semakin tahun semakin meningkat Pt.Unilever berhasil
menjadi yang terbaik di inonesia maupun
diluar negri.
Rumusan masalah
Permasalahan
yang akan dibahas alam makalah ini antara lain :
1. Sejarah
Unilever
2. Sistem
Informasi Manajemen pada perusahaan unilever
3.
Hambatan pada perusahaan
unilever inonesia
4.
Konsep dasar pengembangan berbagau program IMC pada perusahaan unilever
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah berdirinya perusahaan Unilver
.
PT Unilever
Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken
N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie
dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van
Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan
dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta
No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang
dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui
oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23
Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
Tambahan No. 39.
Perusahaan
mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam)
No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat
Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100
per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris
dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10
Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan
bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan
produk-produk kosmetik.
Sebagaimana
disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang
dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo,
S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor
utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh
Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik
Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan
memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Perluasan
Unilever Indonesia
Pada tanggal
22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah
Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang
bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus
cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan
merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal
3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad,
untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di
bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk
dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad
mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang
dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual
sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat
Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima
persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr
Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait).
Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham
antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21
Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.
Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan
metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan
perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI
tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan
persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No.
740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun
2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian
bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra)
sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan
merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah
terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan
Januari 2008.
Kronologi Unilever dari awal hingga saat ini
Kronologi Unilever dari awal hingga saat ini
1920-30 Import
oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933
Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936
Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV
Angke, Jakarta
1941
Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46 Kendali
oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)
1965-66 Di bawah
kendali pemerintah
1967
Kendali usaha kembali ke Unilever
berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
1981
Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982
Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988
Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990
Terjun di bisnis teh
1992
Membuka pabrik es krim
1995
Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98
Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999
Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000
Terjun ke bisnis kecap
2001
Membuka pabrik teh – Cikarang
2002
Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003
Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004
Terjun ke bisnis makanan ringan
2005
Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008
Terjun ke bisnis minuman sari buah
2010
Perusahaan memasuki bisnis pemurnian air dengan meluncurkan Pureit
2011
Perusahaan mendirikan pabrik sabun mandi Dove di Surabaya
sekaligus memperluas pabrik es krim Wall’s dan Skin Care di Cikarang
Jenis Produk Unilever
- Surf
- Rinso
- Buavita
- Sunsilk
- Fair & Lovely
- Taro
- Pepsodent
- Molto
- Lifebuoy
- Clear
- Close Up
- Citra
- Axe
- Royco
- Kecap Bango
- SariWangi
- Blue Band
- Wall's
- Sunlight
- Pond's
- Lux
- Rexona
- Pure It
- CIF
- Vaseline
- Dove
- Domestos Nomos
- Viso
- Wipol
- Vixal
- Lipton
- She
- Molto
- SASEBU™
2.
Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan Unilever
Sistem Informasi Manajemen pada
perusahaan Unilever ada tiga bagian yaitu:
a)
CRM (Customer Relationship
Management), Manajemen Hubungan Pelanggan, Unilever.
b) IMC (Integrated Marketing
Communication), Komunikasi Pasar
Terpadu, Unilever.
c) CSR, Output Sistem Informasi Pemasaran, Unilever
Berikut
penjelasan dari ketiga bagian diatas :
a)
CRM (Customer
Relationship Management)
CRM (Customer Relationship Management) merupakan suatu jenis
manajemen yang secara khusus membahas mengenai penanganan hubungan antara
perusahaan dengan pelanggannya. Tujuan utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang
dan profitabilitas perusahaan.
Ø Fungsi CRM untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, seperti penjualan /
sales, marketing, customer service, training, HRD, dll.
·
Keuntungan
Penggunaan CRM
Keuntungan dari penggunaan CRM adalah servis yang lebih cepat, mengurangi
harga, memperbesar keuntungan, meningkatkan loyalitas
pelanggan.
·
Tiga Fase
CRM
Ø
Tiga fase yang
dilakukan dalam CRM adalah mendapatkan pelanggan baru (acquire). Meningkatkan
keuntungan dari pelanggan yang sudah ada (enhance). Mempertahankan
pelanggan yang menguntungkan (retain).
·
Klasifikasi CRM
a). CRM Operasional
CRM Operasional dikenal sebagai “front office”
perusahaan. Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional
CRM adalah dalam bentuk aplikasi web.
b). CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai “back office”
perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan.
·
Fokus Bisnis pada CRM
Mengelola berbagai hubungan pelanggan dengan melibatkan dua tujuan yang saling
berkaitan : pertama, memberi organisasi dan semua karyawannya yang berhadapan
dengan pelanggan, dan kedua, memberi pelanggan satu pandangan lengkap tentang
perusahaan dan saluran-salurannya yang luas.
·
Pemasaran dan Pemenuhan Pesanan pada CRM
Pengkualifikasian
pemasaran pada sasaran, dan penjadwalan serta penelusuran pengiriman surat
pemasaran langsung.
Kemudian, software
CRM akan membantu para praktisi pemasaran untuk menangkap dan mengelola
data respons pelanggan dan calon pelanggan di database CRM.
·
Layanan dan Dukungan untuk Pelanggan
Layanan dan
dukungan untuk pelanggan ada dua yaitu:
Software
call center mengirimkan semua panggilan ke para staf dukungan untuk
pelanggan berdasarkan pada keahlian serta otoritas mereka. Software help
desk membantu para staf layanan untuk pelanggan membantu para pelanggan
yang memiliki masalah dengan suatu produk atau jasa.
·
Aktivitas Utama dari
Konsep CRM
Aktivitas CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan Unilever dapat
mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai
kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah
sebagai berikut:
1.
Membangun database pelanggan yang kuat
Misalnya
melalui pengambilan kartu garansi yang datanya harus diisi dengan lengkap oleh
pelanggan dengan menerbitkan kartu keanggotaan.
Seperti
Matahari menerbitkan Matahari Club Card, Carrefour menerbitkan kartu belanja
yang sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit dan bekerja sama dengan GE
Finance.
2.
Membuat profil dari setiap pelanggan
Ada 2 hal
yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan
adalah usage dan uses. Usage menyangkut seberapa banyak
mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya dan
layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut bagaimana
pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Profil inilah yang kemudian
dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa
yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan.
3.
Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam
analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan.
Pertama adalah penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan dari masing-masing
pelanggan dan kedua adalah biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan untuk
melayani masing-masing pelanggan.
4.
Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted
dan customized
Program customer
retention inilah yang menjadi salah inti utama dari aktifitas Customer
Relationship Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir perusahaan
tidak lagi didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih
ke bagaimana mempertahankan pelanggan lama.
·
Peran software aplikasi CRM
Software/aplikasi
CRM ini sudah banyak beredar di pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan
Amerika dan Eropa yang lebih dulu mengimplementasikan aplikasi CRM pada
perusahaan mereka.
Aplikasi CRM
berguna bagi perusahaan dalam banyak hal.
Pertama,
proses otomatisasi dari seluruh data yang ingin dipakai perusahaan dalam
membangun database pelanggan, mencatat berapa kali mereka menghubungi
perusahaan dalam satu bulan, berapa kali menggunakan produk.
Kedua,
aplikasi CRM memberikan laporan-laporan dari data yang dikumpulkan untuk proses
pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan menjadi Decision Support System(DSS).
Ada empat
kemampuan utama dalam strategis CRM yaitu :
1.
Technology ( teknologi
)
Teknologi
yang mendukung CRM
2.
People ( Manusia )
Kemampuan
manusia serta sifatnya dalam mengelola CRM
3.
Process ( Proses )
Proses perusahaan yang digunakan untuk
mengakses dan berinteraksi dengan pelanggan.
4.
Knowledge and Insight (
Pengetahuan dan Wawasan )
Memberikan masukan pada perusahaan dalam
memberikan nilai pada data pelanggan.
Aspek orang
meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani konsumen.
Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan ketrampilan. Aspek kedua adalah proses dan prosedur.
Aspek ketiga adalah sistem dan teknologi.
·
Penerapan Strategi CRM
Strategi CRM membutuhkan empat
komponen :
1. Customer-management
orientation
Customer-management
orientation mencakup sekumpulan nilai perusahaan serta
strateginya
2. Integration
and alignment of organizational processes
Integration
and alignment of organizational processes dikelola
dengan memahami nilai yang diberikan pada pelanggan sesuai dengan
prosesnya.
3. Information
capture and alignment of technology
Information
capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan
dalam mentransfer data menjadi bentuk informasi
4. CRM strategy
implementation
Pengimplementasian
CRM dalam proses dan aktivitas dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM
Tahapan pokok CRM terdiri dari :
1. Analisis portofolio pelanggan akan menghasilkan
pengelompokan pelanggan-pelanggan mana yang menguntungkan.
2. Customer
intimacy, untuk memelihara kedekatan
dengan pelanggan .
3. Dukungan dari jejaring (seperti: suppliers, owners,
partners, employees) sangatlah diperlukan agar perusahaan mampu memberikan
yang terbaik bagi pelanggan.
4. Dengan mengenal pelanggan secara lebih baik dan
mengetahui kemampuan dirinya (termasuk dukungan jejaring).
5. Dengan
memanajemeni daur hidup pelanggan secara lebih baik diharapkan customer life
dapat diperpanjang dan biaya transaksi akan berkurang.
·
Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia
Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan
informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan Astute
Solusi RealDialog, yaitu alat dalam panggilan pusat. RealDialog
menggunakan mesin linguistik menganalisis
pelanggan di masing masing kata dan kemudian
menyediakan pusat kontak agen.
RealDialog berfungsi untuk mengontrol pesan, memberikan jawaban lebih cepat
dan fokus dalam membangun hubungan, dan mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan komentar,
sehingga eksekutif dan manajer dapat mengukur kepuasan konsumen. RealDialog
Unilever digunakan pada situs web yang mampu bereaksi terhadap komentar konsumen
online secara real time.
Dengan RealDialog, konsumen tidak akan
berkomentar dalam membeli dan dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager
ini akan meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan.
3.
Hambatan
Dalam mengoperasikan perusahaan dan mencapai
tujuannya, satu satunya hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan Unilever
Indonesia Tbk. Adalah persaingan
dengan perusahaan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Maka upaya yang
dilakukan Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan program MT
(Management Training) dalam mencari bibit bibit SDM yang
potensial. Para MT menjalani
pekerjaan sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten manajer
yang ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar banyak
tentang pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok
daerah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak,
perusahaan memonitor perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang asisten
manajer ini layak dipromosikan sebagai manajer atau tidak.
·
Ekspektasi CRM
Unilever juga akan menggunakan Ariba's B2B dalam
bidang non-inventory dan biaya tidak langsung lainnya. Unilever memiliki
ekspektasi bahwa dengan menggunakan Ariba's B2B maka akan
membantu meningkatkan kualitas manajemen pembelian barang dari ribuan supplier.
The Ariba Solutions memberikan lingkungan commerce yang
friendly dan dapat di update dengan mudah sehingga mengikuti kondisi pasar yang
berubah-ubah.
Yang kedua Strategi Teknologi Informasi
Perusahaan Unilever melaksanakan strategi teknologi informasi dengan menjalankan Komunikasi pasar
terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua
saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas.
4. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC
Ø
DIRECT MARKETING
Direct marketing merupakan
salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back end
operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang
mencakup the offer (yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan
oleh perusahaan, misal: garansi) sedangkan back end berusaha
mempertemukan harapan konsumen dengan produk.
Ø
SALES PROMOTION
Sales promotion merupakan
istilah dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan
mempercepat respons dari customer.
Ø
PUBLIC RELATIONS/MPR
MPR digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan
brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer secara
positif.
Ø
PERSONAL SELLING
Personal Selling adalah
komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand
untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang
sifatnya tatap muka. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct
marketing.
Ø
Advertising
merupakan “Suatu bentuk dari presentasi
non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis
(berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi.
Ø
PUBLICITY
Publicity sendiri merupakan
salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising
Agency untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap
perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya.
EVENTS/SPONSORSHIP
Event marketing adalah situasi
yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk
menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event. Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu
organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek
dan suatu hubungan.
Ø
INTERACTIVE MARKETING
Interactive marketing disini
lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi
dengan customer-nya.
Unilever sebagai salah satu perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu
mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu
memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul
produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang
bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi
untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan pemasaran yang
baik.
BAB IV
PENUTUP
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau
kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena unilever telah memiliki
pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan ditiap-tiap negara.
Strategi-Strategi yang ditempuh PT.Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi masalah besar dalam perusahaan besar ini
Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT.Unilever yaitu :
1.
Periklanan
2.
Promosi
3.
Hubungan masyarakat dan publisitas
4.
Penjualan secara pribadi
5.
Pemasaran Langsung
SARAN
Dalam masalah yang dihadapi PT.Unilever
yaitu mengenai penipuan kupon yang diselipkan dalam produk kemasan. Sebaiknya diaakan penyuluhan mengenai hal tersebut kepada masyarakat sehingga konsumen tidak merasa dirugikan dan penanganan serius dalam tindak penipuan kupon tersebut. Kesetiaan pelanggan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan
. contohnya seperti sabun kecantikan merek lux yangmerupakan sabun kecantikan
pertama yang masuk ke pasaran di indonesia. Sabun
kecantikan merek lux memperluas jenis produk sabun mandinnya, yang tidak hanya sabun mani yang berupa batangan paat
tetapi juga berupa sabun mandi cair. Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen dapat memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi,fungsi,citra, dan mutu. Kualitas di mata konsumen bersifat subyektif, tergantung
bagaimana persepsi konsumen terhadap produk itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar